Senin, 12 Maret 2012

Mawar dan marwah

"kamu kira aku rabun apa, gak bisa baca..?!" kata mawar penuh emosi.

saat itu juga marwah pergi dari hadapan mawar. pergi tanpa kata pembelaan dan penjelasan. berjalan sedikit berlari, menjauh tanpa menoleh lagi. "gak sopan banget sih jadi orang..!! terserahlah, jangan cari aku lagi..aku mau arisan..!!" itu teriak mawar saat marwah sudah sampai pada ujung tikungan. marwah lalu membelokan langkahnya ke kiri, dimana ada pohon mahoni yang dianggapnya aman untuk bersembunyi.

"gubraaaakk..!!" mawar menendang kursi. "gubraaaakk..!!" mawar membanting pintu, lalu masuk ke rumah, melanjutkan arisan bersama teman2nya yang kebanyakan lelaki. di luar sana marwah tersentak dan terdiam di bawah pohon mahoni. perlahan air matanya mulai menetes ke pipi. kesedihannya tak terbendungkan lagi.

marwah tak pernah menyangka kalo mawar bisa marah dan kasar kepadanya di malam ini. malam yang seharusnya penuh arti. karena malam ini tanggal 13, sehingga itu artinya tepat sebulan mereka jadian.

marwah tak percaya kalo mawar yang lemah lembut dan manis tutur kata, yang biasa memanggilnya dengan sebutan "ayank", tapi malam ini hanya bilang "kamu". ("kamu kira aku rabun apa...................."). menurut marwah bahwa mawar telah salah. seharusnya mawar bilang, "ayank kira mawar rabun apa ..................."

marwah juga tak mengira kalo mawar bisa lupa. sebelumnya mawar selalu menganggap marwah sebagai "malaikat", meskipun marwah itu adalah malaikat tak bersayap. tapi malam ini mawar menganggap marwah hanya sebagai "orang". ("gak sopan banget sih jadi orang..!! ..........."). menurut marwah bahwa mawar telah salah. seharusnya mawar bilang, "gak sopan banget sih jadi malaikat..!! .............."

itu semua membuat marwah sedih dan kecewa. ia sangat mencintai kelemah lembutan dan manis tutur kata mawar. kini marwah sangat galau. tak bisa ia banyangkan bahwa setelah ini ia harus mencintai mawar yang galak dan kasar.

hatinya yang sudah rapuh, sekarang bagai hancur berkeping. bibirnya bergetar seperti bibir bayi saat menangis ketakutan. matanya merah, berlinang air mata. kedua tangannya dilipat menempel dahi, lalu disenderkan pada pohon mahoni. sehingga dari jauh marwah seperti anak kecil yang bermain sembunyi-sembunyian.

marwah masih akan berdiri di bawah pohon mahoni sampai besok pagi. sampai banyak orang yang lewat dan akhirnya ia malu sendiri, lalu pergi. sebelum itu, tangan kanannya merogoh saku, mengambil pisau. digoreskannya kalimat puitis di batang pohon.......

"...mawar, maafin marwah ya yank..emang marwah salah apa ya ama ayank.....? duuuuhh..marwah lagi galau nih yank :(....marwah was here...

3 komentar: